BENCAMA TSUNAMI DI JEPANG DAN DAMPAK PSIKOLOGIS (POST TRAUMATIC STRESS DISORDER)

Sudah kita ketahui sejak awal, bahwa bencana alam tidak dapat ada yang bisa menduga bahwa kejadian itu kapan akan terjadi,sekalipun itu BMKG,dan itu pun hanya memPREDIKSI,karena ini semuanya adalah kehendak ADIKUASA.Populasi di dunia pun sudah meningkat tajam dalam satu abad ini dan banyak pula orang yang hidup di dalam lingkungan yang berbahaya,dan menurut para ahli, tsunami menjadi alat pembunuh manusia yang sangat signifikan dan kejadian alam dapat minumbulkan dampak-dampak psikis terhadap masyarakat tersebut.


Jepang,11-03-11 pukul 14.46 adalah suatu kejadian alam yang tidak bisa di prediksikan,yaitu kejadian alam Tsunami.Kejadian alam ini sedikit nya menelan kurang lebih sekitar 24 ribu korban jiwa dan dan sisanya masih dalam tahap proses pencarian.Ada kekhwatiran jumlah korban tersebut akan menambah lebih banyak lagi.Kejadian alam ini/Tsunami ini berkekuatan 9,0 skala Richter.Dari kejadian ini banyak sekali perusahan-perusahan dalam jepang yang tutup sementara dan akan kemabali lagi bila keadaanya sudah kemabli dalam tahap normal.


Selain dampak secara financial ternyata ada dampak lagi yang mempengaruhi masyarakat tersebut,yaitu dampak Psikologisnya,seperti kecemasan,stress(tiba-tiba orang yang dicintainya hilang begitu saja) dan sebagainya.Dari sedikit dampak psikologis nya dari bencana tersebut, ternyata dampak Post Traumatic Stress Disorder juga di alami masyarakat tersebut.Post Traumatic Strees Disorder sendiri adalah reaksi maldaptif yang bekelanjutan terhadap suatu pengalaman(atau dalam pelajaran dalam psikologi yang biasa kita kenal EMPRIS) traumatis.Pengalaman yang luar biasa yang mencekam,mengerikan dan mengancam jiwa seseorang,seperti peperangan,korban perkosaan dan bencana alam.Biasanya ganguan ini kemungkinan berlangsung berbulan-bulan,bertahun-tahun bahkan bisa sampai seumur hidup.Bagi yang terkena PTSD ini bisanya dia tidak mampu kembali ke fungsinya semula dan terus di cekam oleh pengalaman-pengalaman buruk yang telah individu tersebut dapati.

Mungkin ini gejala-gejala yang akan di alami masyarakat pada ganguan PTSD :

1.Flashbacks,yaitu individu selalu mengingat atau terbayang dalam benaknya bahwa kejadian yang mereka alami akan terjadi lagi kepadanya.
2.Tubuh akan sesak nafas atau keluar keringat sengat teringat kejadian itu.
3.Terlalu waspada dalam segala hal.
4.Bisa menyebakan phobia terhadapa sesuatu.
5.Bila ada stimulus-stimulus tertentu yang individu dapati, maka ia akan mudah teringat lagi.
6.Muncul ganguan otonomik dan kelainan tingkah laku.

Dari gejala-gejala yang di alami masyarakat tersebut,pastinya kita ingin bagaimana kah cara mereka kembali ke normal lagi,setidaknya mensuport mereka kembali ke semula dan melupakan kejadian yang mereka alami.yaitu dengan terapi :

1.Terapi Medis, yaitu dengan memberikan obat penenang atau obat anti depresann yang dapat membantu ganguan-ganguan kecemasan lainnya.
2.Terapi Kognitif, yaitu dengan cara koban yang terkena musibah itu bercerita agar dapat membantu melupakan masalah yang dia hadapi.
3.Terapi Behavior, yaitu dengan dengan memasukan pengandaian mental dari peristiwa yang memicu traumatic dan disandingkan dengan terapi relaksasi.
4.Terapi Psikodinamik,yaitu dengan membawa korban yang terkena musibah itu kepada suasana lingkungan yang mendukung.
5.Hypnotherapy, yaitu dengan membawa tubuh dalam kondisi rileks total atau focus total dengan keadaan kesadaran pikiran meningkat lebih tinggi daripada biasanya. Bisanya para ahli hipnoterapis ini sangat di butuhkan sekali pada keadaan ini.



Daftar Pustaka
Republika.co.id Moskow
Hypnotherapy,Romy Rafael

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Penyesuaian Diri,Yang mempengaruhi pertumbuhan personal dan Stress dan Efek Efek nya

Kata Pengantar



Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas. Tugas ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah (Kesehatan Mental).
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tugas ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga tugas ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.




Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah evaluasi terhadap diri sendiri atau suatau sikap diri sendiri dalama dimensi positif dan negative pada individu,baik terhadap orang lain maunpun lingkungan.Negative atau positif nya itu berhubungan dengan sejauh mana tingkat kesenjangan antara ideal self dan real self.Semakin besar perbedaan antara ideal self dengan self sesungguhnya,begitu juga dengan sebaliknya.
Disini saya akan menjelaskan beberapa motif melakukan penyesuaian diri,yaitu :
1.Self-assesment,yaitu untuk mendapatkan pengetahuan akurat tentang diri sendiri.
2.Self-echancement,yaitu untuk mendapatkan informasi positif tentang diri sendiri.
3.Self-verivication,yaitu untuk mengkonfirmasikan sesuatu yang sudah kita ketahui tentang diri kita sendiri.
4.Self Concept,yaitu identitas diri seseorang yang merupakan sebuah skema yang berisi kumpulan,belief,persepsi diri dan perasaan mengenai diri sendiri.Disini self Concep itu ada dua,yaitu :
1.Bersifat Sentral : Saya menilai diri saya cerdas dan menarik
2.Bersifat Peripheral : Tetapi hanya biasa-biasa saja dalam kemampuan matematika dan kekuatan fisik.
Faktor faktor yang dapat mempengaruhi penyesuain diri :
1.Peran
2.Identitas sosial
3.Kesuksesan dan kegagalan
4.Hubungan interpersonal
5.Penilaian orang lain



Yang mempengaruhi pertumbuhan personal


Pertumbuhan personal dapat mempengaruhi perubahan sikap,keyakinan,persepsi dan perilaku akibat pengaruh individu-individu,norma-norma social dan aturan aturan kelompok. Ada tiga jenis yang mempengaruhi,yaitu :

1.Conformity(Kominitas)yaitu, perubahan tingkah laku agar sesuai dengan noram yang ada dan tidak ada paksaan,contohnya itu mengikuti suatu organisasi

2.Complience(Kesepakatan)yaitu, perubahan tingkah laku karena permintaan langsung dari orang lain atau kelompok,contohnya seseorang menawarkan produk makanan

3.Obedience (kepatuhan),yaitu perubahan tingkah laku karena perintah atau paksaan orang atau kelompok lain,namun jika tidak mengikuti akan mendapatkan sanksi





Stress dan Efek Efek nya

stress berasal dari sebuah kata latin “stringere” yang berarti ketegangan, dan tekanan. Definisi stres dengan hanya melihat dari stimulus yang dialami seseorang, memiliki keterbatasan karena tidak memperhatikan adanya perbedaan individual yang mempengaruhi asumsi mengenai stresor. Sedangkan jika stres didefinisikan dari respon, maka tidak ada cara yang sistematis untuk mengenali mana yang akan jadi stresor dan mana yang tidak. Untuk mengenalinya, perlu dilihat terlebih dahulu reaksi yang terjadi. Selain itu, banyak respon dapat mengindikasikan stres psikologis yang padahal sebenarnya bukan merupakan stres psikologis. Dari penjelasan tersebut, terlihat bahwa respon tidak dapat secara reliabel dinilai sebagai reaksi stres psikologis tanpa adanya referensi dari stimulus (Lazarus & Folkman, 1984).
Singkatnya, semua pendekatan stimulus-respon mengacu pada pertanyaan krusial mengenai stimulus yang menghasilkan respon stres tertentu dan respon yang mengindikasikan stresor tertentu. Yang mendefinisikan stres adalah hubungan stimulus-respon yang diobservasi, bukan stimulus atau respon. Stimulus merupakan suatu stresor bila stimulus tersebut menghasilkan respon yang penuh tekanan, dan respon dikatakan penuh tekanan bila respon tersebut dihasilkan oleh tuntutan, deraan, ancaman atau beban. Oleh karena itu, stres merupakan hubungan antara individu dengan lingkungan yang oleh individu dinilai membebani atau melebihi kekuatannya dan mengancam kesehatannya (Lazarus & Folkman, 1984).

Efek nya adalah individu akan menjadi cemas,panik takut dan adanya punurunan daya ingat terhadap sesuatu yang di ketahui,ini jika di lihat dari dampak psikologis nya. Ada juga strees mengakibatkan dampak scera fisik,yaiut bila kita sedang strees jantung kita selalu berdetak kencang di karenakan proses pemompaan darah pada jantung kita tidak stabil seperti biasanya.Berikut beberapa ganguan strees yang membawa pengaruh terhadap fisik :
1.Grastrointestinal Symptom
Ganguan fisik berupa mual,muntah,diare dan penolakan terhadap makanan tertentu
2.Hipokondria Symptom
Gangguan individu bahwa dirinya itu merasa sakit,padahal sebenaranya tidak apa-apa

3.Pain Symptom
Gangguan pada fisik yang mengalami sakit kepala,diare,muntah muntah yang berkelanjutan
4.Pseudoneurological Symptom
Ganguan fisik yang sangat parah,menyebabklan individu mengalami kelumpuhan,susah untuk mengunyah makan,mengalami kebutaan dan menimbulkan halusinasi.



General Adaption Syndrom

Ketika seseorang mengalami stres, otak merespon dengan memulai 1400 respon yang berbeda termasuk pembuangan berbagai bahan kimia untuk aliran darah. Hal ini memberikan dorongan sesaat untuk melakukan apa pun perlu dilakukan untuk bertahan hidup. Jika dibiarkan, bagaimanapun, orang tersebut dapat memiliki serangan jantung atau stroke. Mereka mengalami depresi, sulit tidur, mengalami rasa sakit dada. Tubuh kehabisan kekebalan tubuh terhadap penyakit. Jadi, sangat sering, orang-orang ini meninggal akibat penyakit seperti kanker, pneumonia, dll stres tidak pernah akan diidentifikasi sebagai penyebab kematian.
Pada tahap pertama dari reaksi alarm G.A.S disebut, tubuh melepaskan adrenalin dan berbagai mekanisme psikologis lain untuk memerangi stres dan untuk tinggal di kontrol. Ini disebut respon melawan atau lari. Otot-otot tegang, jantung berdetak lebih cepat, meningkatkan pernapasan dan keringat, mata membesar, perut dapat mengepalkan. Percaya atau tidak, hal ini dilakukan oleh alam untuk melindungi Anda jika sesuatu yang buruk terjadi.Setelah penyebab stres akan dihapus, tubuh akan kembali normal.
Tahap kedua disebut resistensi atau adaptasi. Ini adalah respons tubuh untuk perlindungan jangka panjang. Ini menghasilkan hormon lebih lanjut bahwa kadar gula darah meningkat untuk mempertahankan energi dan meningkatkan tekanan darah. Korteks adrenal (meliputi luar) menghasilkan hormon yang disebut kortikosteroid untuk ini reaksi perlawanan.
Tahap ketiga dari GAS disebut kelelahan. Pada tahap ini, tubuh telah kehabisan cadangannya energi tubuh dan kekebalan. Mental, fisik dan sumber daya emosional menderita berat. Tubuh mengalami "kelelahan adrenal". kadar gula darah Penurunan sebagai adrenal menjadi habis, mengarah ke toleransi stres menurun, progresif mental dan fisik kelelahan, sakit dan ambruk.



Daftar Pustaka

http://rumahbelajarpsikologi.com, by Reina Wangsadjaja, S, Psi

Pelajaran Psikologi Sosial,Zainal Abidin

Helen Graham,Psikologi Humanistik,Dalam Konteks Sosial,Budaya dan Sejarah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Kepribadian Sehat Ditinjau dari Aliran Psikoanalisa,Behavioristik dan Humanistik

Kepribadian Sehat

Kepribadian Sehat

A. Kepribadian Sehat ditinjau dari Aliran Psikoanalisa

Teori psikoanalisa menelaah kepribadian pribadi motif motif tak sadar yang mengarah perilaku. Teori psikoanalisa membahas perkembangan kepribadian. Freud membandingkan pikiran manusia dengan gunung es. Bagian kecil yang tampak si atas permukaan air menggambarkan pengalaman sadar; bagian yang lebih besar di bawah permukaan air menggambarkan ketidaksadaran gudang impuls, nafsu, ingatan yang tidak terjangkau, yang mempengaruhi pikiran dan perilaku. Bagian ketidaksadaran psike inilah yang berusaha diselidiki Freud melalui tekhnik asosiasi bebas, yang menghendaki orang menyatakan hal-hal yang muncul dalam kesadarannya, tidak peduli apakah hal itu tampak memalukan atau tampak tidak ada artinya. Dengan menganalisis asosiasi bebas, termasuk ingatan tentang mimpi dan kenangan masa kanak-kanak awal, Freud berusaha mambantu pasiennya menyadari hal-hal yang tidak disadari dang dengan cara demikian menemukan faktor penentu utama kepribadian.

Freud yakin bahwa kepribadian tersusun dari tiga sistem utama: id, ego, superego. Setiap sistem mempunyai fungsi sendiri-sendiri.

1. Id: merupakan bagian yang paling primitive, yang sudah ada sejak lahir. Dari Id inilah ego dan superego berkembang. Id terdiri dari impuls (dorongan) biologis dasar: kebutuhan makan, minum, buang air, menghindari rasa sakit, dan memperoleh kenikmatan seksual.

2. Ego: mengikuti prinsip realitas pemuasan impuls harus di tunda sampai ditemukan kondisi lingkungan yang tepat. Misalnya dengan mempertimbangkan dunia nyata, ego menunda pemuasan impuls seksual sampai diperoleh kondisi yang tepat. Pada dasarnya, ego merupakan badan eksekuif kepribadian yang menetapkan tindakan apa yang tepat, impuls id mana yang akan dipuaskan, dan cara pemuasan apa yang akan diloakukan. Ego menjadi penegah antara tuntutan id, realitas lingkungan dan tuntutan superego.

3. Superego: gambaran internalisasi nilai dan moral masyarakat yang diajarkan orangtau dan oranglain pada anak. Pada dasarnya superego merupakan hati nurani seseorang. Superego menilai apakah suatu tindakan benar atau slah. Id cari kesenangan, ego menguji realitas, dan superego berusaha menjadi sempurna. Superego berkembang sebagai respons terhadap ganjaran dan hukuman orangtua. Superego menggabungkan semua tindakan yang menyebabkan anak di beri ganjaran.

Ego berkembang tidak tergantung dari id dan menampilkan fungsi lain disamping menemukan cara realistic untuk memuaskan impuls id.

Fungsi ego ini adalah:

1. Belajar bagaimana mengatasi lingkungan

2. Member makna pengalaman

Pemuasan ego mencakup eksplorasi, manipulasi, dan kompetensi penampilan.

Teori psikoanalisa menimbulkan dampak yang sangat besar pada konsepsi psikologis dan fisiologis tentang sifsat dasar manusia. Sumbangan Freud yang utama adalah pernyataannya bahwa kebutuhan dan konflik tak sadar memotivasi sebagian besar perilaku kita dan penekanannya pada makna penting pengalaman masa kanak-kana awal dalam perkembangan kepribadian. Penekanannya pada faktor seksual menimbulkan kesadaran tentang peranan faktor tersebut dalam masalah penyesuaian diri dan membuka jalan untuk menelaah seksualitas secara ilmiah. Tetapi Freud mengadakan observasinya pada masa Victorian, ketika standar seksual sangat ketat sehingga dapat dimengerti bahwa sebagian besar konflik pasiennya terpusat pada hasrat seksual mereka. Dewasa ini perasaan bersalah tentang seks tidak begitu sering, tetapi timbulnya penyakit mental kurang lebih tetap sama. Konflik seksual bukan merupakan satu-satunya sebab gangguan kepribadian dan bahkan mungkin bukan merupakan yang utama. Beberapa kritikus juga menyatakan bahwa teori kepribadian Freud hampis seluruhnya didasarkan pada pengamatannya tentang individu yang mengalami gangguan emosional dan mungkin bukan merupakan deskripsi yang tepat tentang kepribadian yang normal dan sehat.

B. Kepribadian Sehat ditinjau dari Aliran Behavioristik

Behaviorisme merupakan orientasi teoritis yang didasarkan pada premis bahwa psikologi ilmiah harus berdasarkan studi yang teramati. Teori ini dicetuskan oleh John B. Watson.

Adapun teori ini terbagi atas 2 bagian yaitu:

a) Teori Kepribadian Klasikal

Kepribadian ini dicetuskan oleh Juan Petrovich Pavlov. Dia menggunakan eksperimen terhadap seekor anjing. Anjing dioperasi sedemikian rupa, sehingga apabila air liur keluar dapat dilihat dan dapat ditampung dalam tempat yang telah disediakan. Apabila anjing lapar dan melihat makanan, kemudian mengeluarkan air liur, ini merupakan respon yang alami, respon yang reflektif, yang oleh Pavlov disebut respon yang tidak terkondisi yang disingkat UCR. Apabila anjing mendengarkan bel dan kemudian menggerakan telinganya, ini merupakan respon yang alami. Bel sebagai stimulus yang tidak terkondisi atau UCS dan gerak telinga sebagai UCS.

b) Teori Kepribadian Operan

Dicetuskan oleh Skinner yang membagi tingkah laku dalam 2 tipe yaitu: responden dan operan. Tingkah laku responden adalah respon atau tingkah laku yang dibangkitkan atau dirangsang oleh stimulus tertentu. Tingkah laku responden ini wujudnya refleks. Tingkah laku responden ini ternyata dapat dibentuk melalui proses conditioning atau belajar. Tingkah laku ini bergantung pada reinforcement dan secara langsung merespon stimulus yang bersifat fisik.Tingkah laku operan adalah respon atau tingkah laku yang bersifat spontan tanpa stimulus yang mendorongnya secara langsung. Tingkah laku ini ditentujan atau dimodifikasi oleh reinforcement yang mengikutinya. Contohnya : ketika tikus yang dimasukan di dalam peti yang diberi makan untuk berapa waktu lamanya ( tikus menjadi lapar ), dia bertingkah laku secara spontan dan acak, dia aktif, mendengus, mendorong, dan mengeksplorasi lingkungannya. Tingkah laku ini bersifat sukarela, tidak dirangsang, dalam arti respon tikus itu tidak dirangsang oleh stimulus tertentu dari lingkungannya.

Kaum behavioristik pada dasarnya menganggap bahwa manusia sepenuhnya adalah mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar. Lingkungan adalah penentu tunggal dari tingkah laku manusia. Dengan demikian kepribadian individu dapat dikembalikan semata-mata kepada hubungan antara individu dengan lingkungannya, hubungan itu diatur oleh hukum-hukum belajar, seperti teori pembiasaan (conditioning) dan peniruan.

Skinner dalam menanggapi kritakan mengatakan bahwa kemampuan-kemampuan (memilih, menetapkan tujuan mencipta) itu sebenarnya terwujud sebagai tingkah laku juga yang berkembangnya tidak berbeda dari tingkah laku-tingkah laku lainnya. Justru tingkah laku inilah yang dapat didekati dan dianalisis secara ilmiah. Semua ciri yang dimiliki oleh manusia harus dapat didekati dan dianalisis secara ilmiah. Dibandingkan dengan binatang mungkin manusia adalah binatang yang sangat unik, binatang yang bermoral, namun manusia tidak dapat dikatakan memiliki moralitas. Pendekatan behavioristik tidaklah mendehumanisasikan manusia, melainkan justru memanusiakan manusia, yaitu mengatasi kekerdilan manusia. Hanya dalam hubungannya dengan lingkungan yang didekati secara ilmiahlah kekerdilan manusia dapat diatasi dan harkat manusia dipertinggi.

C. Kepribadian Sehat ditinjau dari Aliran Humanistik

Filsuf abad ke-19,Kierkegaard,Heidegger,dan Husserl,dan filsuf abad ke 20,Jaspers dan Sartre,mencapai kesimpulan yang sama tentang kondisi eksistensi manusia.Para eksistensialis ini menganggap bahwa manusia,berhadapan dengan fakta kematian mereka yang selalu ada dan tidak terelakan,senantiasa hidup dalam ketidakpastian mengenai kemenjadian mereka,menurut Kierkegaard hal ini menghasilkan “Kecemasan Eksistensial”(Exixtensial anxiety). Lebih lanjut, seperti halnya Buddha, mereka mengakui bahwa tidak hanya kedatangan kematian yang menimbulkan kecemasan dan ketakutan,tetapi juga aspek lain dari eksistensi seperti kesendirian dan keterasiangan manusia di dunia, serta ketiadaan tujuan yang hendak dicapai dan makna dalam kehidupan.

Bagi banyak orang,kelahiran manusia ke dunia, kehidupan di dunia, kesendirian, tanpa alasan yang jelas menimbulkan tidak hanya kecemasan namun juga frustrasi dan perasaan hampa. Sering kali, terdapat symptom dari “penyakit jiwa” psikopatologi yang menyebabkan banyak orang dalam masyarakat kontemporer mencari pertolongan kaum professional, pertolongan psikiater, yang sebelumnya mereka mungkin akan mencari bimbingan dari kaum pendeta. Seperti yang ditunjukan Schofield, bahwa psikoterapis semakin banyak dihadapakan pada mereka yang potensial menjadi pasien namun tidak menunjukan tanda-tanda masalah neurotic apa pun, tidak mengeluhkan kegagalan produktivitas atau prestasi kerja, tidak merasa menderita akibat konflik antarpribadi yang serius, merasa bebas dari keluhan penyakit somatic fungsional, tidak dilumpuhkan oleh kecemasan, atau perasaan tersiksa karena obsesi. Para pencari pertolongan ini menderita kebebasan dari keluhan. Ketiadaan konflik,frustrasi dan simtom yang membawa penyakit kesadaran atas ketiadaan-ketiadaan kepercayaan, komitmen, makna, kebutuhan untuk mencari jati diri, nilai-nilai utama, atau tentang kebutuhan hidup nyaman dan penuh makna, setiap hari di hadapan penghujung ketidakpastian. Karena semakin banyak manusia rasional, terdidik dan kaya gagasan, pusat perjuangan beralih menjadi pencarian dan pemeliharaan keseimbangan antara emosional dan psikologis dengan kebingungan dan kemewahaan iman.

Dengan demikian,sebagian Lasch menyatakan, para ahli terapi menjadi sekutu prinsipil manusia dalam perjuangan mereka untuk mencapai ketenangan dan kedamaian jiwa, dan ada harapan untuk kembali mencapai ekuivalen keselamatan modern (the modern equivalent salvation)-“Kesehatan Mental”.

D. Pendapat Allport tentang Kesehatan

Allport lebih optimis tentang kodrat manusia daripada Freud, dan ia memperlihatkan suatu keharusan yang luar biasa terhadap manusia, sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa kanak-kanaknya. Seperti dikemukakan, pandangan-pandangan pribadi dan professional dari Allport berbeda dengan pandangan-pandangan Freud dan gambaran kodrat manusia yang diutarakan Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Karena itu salah satu pendekatan yang berguna terhadap pemahaman segi pandangan psikologis Allport adalah mengemukakan tema-tema pokok dari teorinya tentang kepribadian dan menunjukan bagaimana tema-tema itu berbeda dari apa yang terdapat pada Freud.

Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar, kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. Orang-orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tak sadar dan tingkah laku mereka tidak ditentukan oleh setan-setan yang ada jauh dalam mereka. Orang yang sehat dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang dan oleh intensi-intensi kearah masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan. Pandangan orang yang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa yang akan datang dan tidak mundur kembali pada peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak.

Allport percaya bahwa sama sekali tidak ada kesamaan-kesamaan fungsional antara orang yang neurotis dan orang yang sehat. Karena Allport mengetahui perbedaan-perbedaan antara manusia yang neurotis dan manusia dan manusia yang sehat ini, maka dia lebih suka mempelajari hanya orang-orang dewasa yang matang dan hanya sedikit saja berbicara mengenai orang-orang yang neurotis. Karena itu kita dapat berkata bahwa sistem dari Allport hanya berorientasi pada kesehatan.

Motivasi Pada Pribadi Yang Sehat

Allport berpendapat bahwa kepribadian yang sehat tidak dibimbing oleh kekuatan-kekuatan tak sadar atau pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak, menurut Allport motif-motif seorang dewasa bukan perpanjangan atau perluasan motif-motif masa kanak-kanak. Motif-motif orang dewasa secara fungsional otonom terhadap masa kanak-kanak yakni motif-motif itu tidak tergantung pada keadaan-keadaan asli, otonom sama seperti pohon Ek yang sudah tumbuh dengan sempurna dari bijinya yang pernah memberinya makanan. Kita tidak didorong dari belakang oleh kekuatan-kekuatan pendorong dengan akar-akar masa lampau. Allport menulis, “ memiliki tujuan-tujuan jangka panjang yang dilihat sebagai pusat dari kehidupan pribadi seseorang, membedakan manusia dari binatang, orang dewasa dari kanak-kanak, dan dalam banyak hal kepribadian yang sehat dari kepribadian yang sakit”.

“Diri” Dari Orang Yang Sehat

Konsep “diri” (self) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian yang sehat. Baik kata maupun konsep tersebut tampaknya sederhana sampai kita mulai memeriksa bermacam-macam cara bagaimana ahli-ahli teori kepribadian menjelaskan sifat dan fungsinya.

Perkembangan kepribadian Yang Sehat

Allport menerangkan pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak tertentu yang berbeda antara orang-orang neurotis dan orang-orang sehat , dan ada gunanya kalau menyelidiki pengalaman-pengalaman itu secara singkat. Allport memperhatikan hubungan antara bayi dan ibunya, khususnya dengan banyaknya keamanan dan kasih sayang yang diberikan ibu terhadap anak. Apabila bayi menerima keamanan dan kasih sayang yang cukup, pertumbuhan psikologis yang positif akan terjadi sepanjang tingkat munculnya diri. Anak akan membentuk suatu identitas dan gambaran diri, dan diri akan mulai meluas melampaui orang itu. Dengan semua segi diri pada tempatnya, maka hampir pasti akan muncul seorang dewasa yang sehat dan matang.

Kriteria Kepribadian Yang Matang.

1. Perluasan perasaan diri

Ketika diri berkembang, maka diri itu meluas menjangkau banyak orang dan benda. Mula-mula diri itu berpusat hanya pada individu. Kemudian ketika lingkaran pengalaman bertumbuh maka diri bertambah luas meliputi niali-nilai dan cita-cita yang absrak. Dengan kata lain, ketika orang menjadi matang, dia mengembangkan perhatian-perhatian di luar diri. Akan tetapi, tidak cukup hanya berinteraksi dengan sesuatu atau seseorang diluar diri, seperti pekerjaan. Orang harus menjadi partisipan yang langsung dan penuh. Allport menamakan hal ini “ partisipasi otentik yang dialkukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha manusia”.

2. Hubungan diri yang hangat dengan orang-orang lain

Allport membedakan dua macam kehangatan dalamhubungan dengan orang-orang lain: kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan teharu. Orang yan sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orang tua, anak, partner, teman akrab. Apa yang dihasilkan oleh kapasitas untuk keintiman ini adalah suatu perasaan perluasan diri yang berkembang baik.

Perasaan terharu, tipe kehangatan yang kedua adalah suatu pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Orang yang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan-kesakitan, penderitaan-penderitaan, ketakutan-ketakutan, dan kegagalan-kegagalan yang merupakan cirri kehidupan manusia. Empati ini timbul melalui ”perluasan imajinatif” dari perasaan orang sendiri terhadap kemanusiaan pada umumnya.

3. Keamanan emosional

Sifat dari kepribadian yang sehat ini meliputi beberapa kualitas; kualitas utama adalah penerimaan diri. Kepribadian-kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi dari ada mereka, termasuk kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan tanpa menyerah secra pasif pada kelemahan-kelemahan dan kekurangan tersebut. Misalnya, orang-orang yang matang dapat menerima dorongan seks tanpa menjadi terlalu sopan atau tertekan seperti yang dapat terjadi dengan orang-orang yang neurotis. Orang-orang yang sehat mampu hidup dengan ini dan segi-segi lain dalam kodrat manusia, dengan sedikit konflik dalam diri dengan diri masyarakat.

Kualitas lain dari keamanan emosional adalah apa yang disebut allport “ sabar terhadap kekecewaan” hal ini menunjukan bagaimana seseorang bereaksi terhadap tekanan dan terhadapa hambatan dari kemauan-kemauan dan keinginan-keinginan. Orang-orang yang sehat sabar dalam mengahadapi kemunduran-kemunduran ini; mereka tidak menyerahkan diri kepada kekecewaan, tetapi mampu memikirkan cara-cara yang berbeda, yang kurang menimbulkan kekecewaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang sama atau tujuan substitusi.

4. Persepsi Realistis

Orang-orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Sebaliknya, orang-orang yang neurotis kerapkali harus mengubah realitas supaya membuatnya sesuai dengan keinginan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan, dan ketakutan-ketakutan mereka sendiri. Orang-orang yang sehat tidak perlu percaya bahwa orang-orang lain atau situasi-situasi semuanya jahat atau semuanya baik menurut suatu prasangka pribadi terhadap realitas. Mereka menerima realitas sebagaimana adanya.

5. Keterampilan-keterampilan dan tugas-tugas

Allport menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri sendiri di dalamnya. Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukan perkembangan keterampilan-keterampilan dan bakat-bakat tertentu suatu tingkat kemampuan.

Allport mengemukakan bahwa ada kemungkinan orang-orang yang memiliki keterampilan-keterampilan menjadi neurotis. Akan tetapi tidak menemukan orang-orang yang sehat dan matang yang tidak mengarahkan keterampilan mereka pada pekerjaan mereka. Komitmen dalam orang-orang yang sehat inibegitu kuat, sehingga mereka sanggup menenggelamkan semua pertahanan yang berhubungan dengan ego dan dorongan (seperti kebanggaan) ketika mereka terbenam dalam pekerjaan mereka.

6. Pemahaman diri

Kriterium ini terkandung dalam petunjuk lama “kenallah dirimu” tentu merupakan suatu tugas yang sulit. Usaha untuk mengetahui diri secara objektif mulai pada awal kehidupan dan tidakakan pernah berhenti, tetapi ada kemungkinan mencapai suatu tingika diri(self object tifacition) tertentu yang berguna dalam setiap usia. Kepribadian sehat mencapai suatu tingkat yang tinggi dari pada orang-orang yang neurotis. ka pada pendapat orang-orang lain dalam merumuskan suatu gambaran diri yang objektif.

Orang memiliki suatu tingkat pemahaman diri yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin memproyeksi kualitas-kualitas pribadinya yang negative kepada orang lain. Allport juga mengemukakan bahwa orang yang memiliki wawasan diri yang lebih baik adalah lebih cerdas dari pada orang memiliki wawasan diri yang kurang.

7. Filsafat Hidup Yang Mempersatukan

Orang-orang yang sehat melihat ke depan, didorong oleh tujuan-tujuan dan rencana-rencana jangka panjang. Orang-orang ini mempunyai suatu perasaan akan tujuan, suatu tugas untuk bekerja sampai selesai, sebagai batu sendi kehidupan mereka, dan ini menberi kontinuitas bagi kepribadian mereka.

Allport menyebut dorongan yang mempersatukan ini “arah” (directness), dan lebih kelihatan pada kepribadian-kepribadian yang sehat dari pada orang-orang yang neurotis. Jadi, bagi allport rupanya mustahil memiliki suatu kepribadian yang sehat tanpa aspirasi-aspirasi dan arah kemasa depan.

Suara hati ikut juga berperan dalam suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Allport mengemukakan perbedaan antara suara hati yang matang dan suara hati yang tidak matang atau neurotis. Suatu suara hati yang tidak matang sama seperti suara hati anak-anak, yang patuh dan membudak, penuh dengan pembatasan-pembatas dan larangan-larangan yang dibawa dari masa kanak-kanak.

Referensi

1. Helen Graham : Psikologi Humanistik “Dalam konteks social, budaya, dan sejarah”.

2. Nurdjannah Taufiq – Agus Dharma : Pengantar Psikologi Edisi kedelapan Jilid 2

3. Duane Schultz : Psikologi Pertumbuhan “Model-model Kepribadian Sehat”

Nama : Sari Gracelia (14509897)

Nuarindah (10509668)

Amelia Resky (10509599)

Ardiaz Azhar (14509405)

Ratna Suci Dianti (13509792)

Kelas : 2 PA 03

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Kepribadian Sehat menurut Carl Rogers,Abraham Maslow dan E.Fromm

Kata Pengantar


Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul (Kepribadian Sehat menurut Carl Rogers,Abraham Maslow dan E.Fromm). Tugas ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah (Kesehatan Mental).
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tugas ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga tugas ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.



Kepribadian sehat menurut Carl Rogers


Bahaya inheren dalam psikologi humanis sepoerti yang diajukan oleh Maslow adalah memiliki kecendrungan gerakan,perubahan,arahdan pertumbuhan,sebagai akibatnya adalah aktualisasi diri dan penemuan diri(Self-dis-covery) cenderung dipandang sebagai tujuan akhir daripada sebagai sebuah proses.Carl rogers,meskipun banyak berpadnanagn sama dengan Maslow,memeberikan perhatian khusus kepada seseorang yang ada dalam proses menjadi(becoming)dalam teori kepribadaidannnya,kadang disebut sebagai “Teori Diri”(Self Theory).
Carl Rogers mengatakan bahwa “Individu dalam dirinya memendam kapasitas dan kecendrungan,laten jika tidak tampak,yang bergerak ke arah kedewasaan.Kapasitas individu tersebut ternyata tampak nyata dalama upaya individu memahami aspek-aspek kehidupan dan dirinya yang menyebabakan kesedihan dan ketidakpuasan dan pemahaman yang berada di bawah pengetahuan sadar.Kapasitas itu juga tampak dalam kecendrungan individu untuk mengatur kepribadian dan hubungannya dengan hidup dalam cara yang diaangap lebih dewasa.Apakah hal itu disebut sebagai kecendrungan pertumbuhan(Growthtendency),dorongan menuju aktualisasi diri,atau kecendrungan direksional yang bergerak maju(Forward-moving directional tendency).Inilah dorongan utama hidup dan dalam analisis terakhir,kecendrungan ini yang dijadikan dasar semua psikoterapi.Desakan inilah yang tampak nyata pada semua kehidupan organik dan kehidupanmanusia untuk menambah,memperluas menjadi otonom,berkembang,dewasa kecendrungan untuk mengekpresikan dan mengaktifkan semua kapasitas organism atau diri.
Rogers beragumentasi bahwa perubahan-perubahan dalam persepsi diri dan persepsi atas realitas mengahsilkan perubahan yang serentak dalam perilaku dan hal itu memnerikan kondisi psikologis tertentu bagi seseorang sehingga mempunyai kapasitas untuk mereorganisasi bidang persepsinya,termasuk bagaimana mereka memandang diri mereka sendiri.Maka rogers berpendapat bahwa ketika diri dipandang bebas dari ancaman serangan.maka dari itu mungkin akan menjawab persepsi yang bertolak dan mengintegrasikannya kembali.
Ia menganggap terapi sebagai suatu proses yang di dalam individu memiliki kesempatan untuk mengorganisasikan kembali dunia subjektifnya(the subjective world) dan untuk mengintegrasikan dan mengaktualisasiakn diri.Dengan demikian,ia memandang proses utma dari terapi adalah memfasilitasi pengalaman individu untuk menjadi yang lebih otonom,spontan,percaya diri.
Jadi kesimpulannya adalah Rogers itu memandang manusia sebagai bentuk-bentuk dari konsep diri(self concept) dan pengalaman di satu sisi dan interpretasinya tentang stimulus lingkungan pada sisi yang lain.Inilah tingakatan kongruensi antara factor-faktor tersebut yang mempengaruhi perluasan aktualisasi diri yang terjadi secara esensial yang disusun oleh persepsi.


Kepribadian sehat menurut Abraham Maslow

Maslow membawa psikologi barat untuk tugas yang penekanannya pada determinisme dan pengabaiannya terhadap manusia yang terjadi secara kebersamaan.Ia terutama ditentang oleh hasil generalisasi dari penemuan yang diturunkan dari penelitian atas “orang yang sakit mental” menjadi manusia yang utuh,berpendapat bahwa psikologi seharusnya member perhatian pada penelitian tentang kesehatan mental,yang mana dia memandang sebagai pemenuhan terhadap kelima hierarki motivasi dari kebutuhan perkembangbiakan dalam kebutuhanterhadp aktualisasi diri. Dia mendasarkan teori motivasinya pada asumsi optimis tentang instrinsik manusia yang ebrsifat baik,yang memandang sebagai bercorak biologisnya.
Memang,meskipun Maslow dianggap sebagai pendiri psikologi humanistic,dia juga dipandang sebagi pelopor dari Psikologi Transpersonal.Maslow beragumentasi bahwa oleh karena ketakutan ini penyesuaian normal menyangkut rata-rata akal sehat orang yang mengimplikasikan keberhasilan yang terus berlanjut terhadap penolakan diri dan kedalaman sifat manusia.Pandangan maslow terutama yang menghubungkan kapasitas untuk pengalaman puncak (peak experience),menemukan resonansi dalam budaya tanding pada 1960-an dan ia dielukan sebagai nabi utama dari gerakan kesadaran.Selama 1960 dan 1970-an psikologi transpersonal berkembang berdampingan dengan penelitian tentang kondisi kesadaran yang lain.
Meskipun demikian,pandangan Maslow tentang kondisi manusia dan model kesehantannya,yang di satu sisi membuka bidang baru dalam psikologi,sebenarnya bukan gagasan yang baru atau orisinal.Konsepnya tentang manusia dan penekanannya terhadap perubahan sama dengan yang ditemukan mengandung kemiripan yang mengejutkan dengan konsep yang diajukan Dr.Samuel Hahnmann,oerubus pengobatan homeopathic modern.
Maslow mengatakan “saya memepertimbangkan Humanistik,psikologi kekuatan ketiga menajdi transisi,suatu persiapan untuk psikologi keempat yang “lebih tinggi”,transpersonal,transhumant,lebih berpusat pada alam semesta(cosmos) dari pada kebutuhan manusia dan kepentingan manusia.
Jadi menurut saya kesimpulan saya.Psikologi humanistik menurut maslow itu adalah manusia untuk bersifat baik,baik secara manusiawi dan biologisnya,namun sering kita lihat juga bahwa adanya penolakan atas sisi kita yang terbaik dan banyak juga keunikan keunikan yang dimiliki setiap individu,baik secara konteks social,budaya dan individunya tersebut.bisa kita lihat contoh keunikan budaya kita,yaiutu di Kalimantan Selatan(dayak).Disana banyak sekali orang-orang mengkreasikan derinya tersebut,seperti mentato tubuhnya dengan gambar artefak-artefak kuno,Menindik hidungnya dengan tulang tulang hewan yang sudah mati,dsb.Namun tidak hanya

dari segi itu saja kita dapat melihat keunikan manusia.Kita juga bias melihat kemampuan individu dalam pengalaman-pengalaman mistik/spritualnya dan Maslow berpendapat bahwa "dunia spiritual dan dunia yang terhubung,merupakan satu kesatuan yang kuat”.Mungkin ini semua di karenakan “identifikasi dengan spesies manusia yang bertambah dan bekurang dan adanya perubahan nilai dan struktur yang terjadi di masyarakat yang semakin demokratis”.Dan perkembangan transpersonal dan transhumant itu akan menawarkan secara sangat baik bagi kepuasan nyata,kegunaan,kepuasan yang efektif tentang “idelaisme yang frustasi”


Kepribadian sehat menurut E.Fromm

Erick Fromm adalah anak satu-satunya dari anak neurotis.Masa kanak-kanak dan remajanya merupakan suatu laboratorium yang hidup bagi observasi terhadap tingkah laku neurotis.Menurut Fromm suatu masyarakat yang tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan,kecurigaan,ketidakpercayaan dalam angota-angotanya dan merintangi pertumbuhan penuh dari setiap individu.Fromm percaya bahwa kita semua memilki suatu perjuanagn yang melekat pada diri kita untuk kesehatan dan kesejahteraan emosional,seuatu kecendrungan bawaan untuk hidup yang produktif untuk keharmonisan dan cinta.Fromm juga menuliskan suatu kalimat,yaitu “ kita adalah orang orang yang harus menjadi sesuai dengan keperluan-keperluan masyarakat kita hidup”.Penyelidikan intensif dari fromm tentang sejarah spesies manusia member contoh-contoh tentang banayk tingakah laku yang ditetapkan sebagai yang sehat dalam satu kebudayaan atau zaman.Menurut fromm kita itu mahluk yang unik dan kesepian,knp?karena kita tidak akan bias hidup tanpa orang lain, dan keunikan keunikan seorang itu dapat membangkitakan gairah hidup seorang. Fromm mengambil kesimpulan bahwa ini akibat evolusi dari binatang-binatang yang lebih rendah,kita tidak lagi bersatu dengan alam,kita telah mengatasi alam.Tidak seperti tingkah laku binatang,tingkah laku kita terikat pada mekanisme-mekanisme instinktif.Akan tetapi perbedaan kita dengan binatang yang sangat penting adalah terletak pada kemampuan kita akan kesadaraan diri,pikiran dan daya khayal.bahwa kita berpeikir kita itu akan mati, hewan?mana mungkin mereka berpikir seperti kita.
Fromm percaya bahwa keretakan antara kebebasan dan keamanan ini terulang dalam sejarah spesies manusia,dan juga dalam perkembangan setiap manusia.Dalam periode setiap periode sejarah yang berturut-turut,dikarenakan manusia semakin bebas dari tekanan-tekana social dan agama yang kaku,jurang antara kebebasan dan keamanan telah menjadi lebih besar.Sebagai organism yang hidup dan mempunyai kelebihan dari pada mahluk lain,kita

didorong untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan fisiologis dasar akan kelaparan,kehausan dan seks. Fromm mengemukakan lima kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan keamanan,yaitu :
1.Hubungan
Manusia menyadari hilangnya iktana utama dengan alam dan dengan satu sama lain.Tingkah laku irasioanal,bahkan penyakit jiwa merupakan akibat yang tidak dapt dielakkan karena kegagalan dalam memuaskan kebutuhan ini.Menurut Fromm,ada beberapa cara untuk menemukan hubungan,yaitu Destruktif(tidak sehat) dan Konstruktif(sehat).
2.Transendensi
Yaitu berhubungan erat dengan kebutuhan akan hubungan ialah kebutuhan manusia untuk mengatasi atau melebihi peranan-peranan pasif sebagai ciptaan,karena menyadari kodrat kelahiran dan kematian.Fromm percaya bahwa dalam perbuatan menciptakan (anak-anak,ide ide,kesenian atau barang barang material)manusia mengatasi kodrat eksistensi yang passif dan aksidental.Dan fromm percaya bahwa jalan lain untk kreativitas ialah destruktivitas.
3.Berakar
Hakikat dari kondisi manusia-lesepian dan tidak berarti-timbul dari pemutusan ikatan-ikatan utama dengan alam.Tanpa akar-akar ini orang tak bedayay,jelas merupakan kondisi yang amat berat.Akar-akar baru harus dibangun untuk mengganti iktan ikatan sebelumnya dengan alam.Seperti kebutuhan lainnya,akar dapat dicapai secara positif atau secara negatif.Dengan mempertahankan ikatan-ikatan sumbang dalan setiap tingkat,seorang menutup pengalaman-pengalaman tertentu dan membatasi cinta dan solidaritas hanya untuk beberapa manusia.
4.Perasaan Identitas
Manusia juga membutuhkan seuatu perasaan indentitas sebgai individu yang unik,suatu identitas yang menenmpatkannnya terpisah dari orang-orang lain dalam hal perasaannya tentang dia,siapa dan apa.Sejuh mana kita masing-masing mengalami suatu perasaaan yang unik tentang diri(Selfhood) tergantung pada kita berhasil memutuskan ikatan-ikatan sumbang dengan keluarga,suku atau bangsa kita.Cara yang tidak sehat dalam membentuk suatu perasaaan identitas adalah menyesuaikan diri dengan sifat-sifat suatu bangsa,ras,agama atau pekerjaan.Dalam hal ini diri dipinjam dari kelompok dan tidak memberikan suatu persaan individualitas yang unik.


5.Kerangka orientasi
Bertalian dengan pencarian suatu perasaan diri yang unik ialah suatu pencarian Frame of refrence atau konteks dengan nama seseorang menginterpretasikan semua gejala dunia.Setipa inidvidu harus merumuskan seuatu gambaran konsisten tentang duni yang membrikan kesempata untuk memahami semua peristiwa dan pengalaman.Menurut Fromm pikiran itu harus di kembangkan dan diterapkan dalama semua kehidupan.
Jadi menurut saya lihat disisni bahwa fromm itu menyimpulkan bahwa kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan dan fromm menemukan formula/cara itu di lihat dari segi social,politik dan budaya.Manusia menurut Fromm adalah mahluk unik dan kesepian.Fromm melihat semua ini dari kata “kebencia”,kenapa si setiap orang mempunyai rasa “benci”?mulai dari situlah Fromm meneliti kenapa si orang bias seperti itu?Apa karena medan negative nya seseorang lebih besar dari pada medan positif nya?dan Fromm meneliti ini ketika perang dunia 1 pecah.Mungkin factor hubungan individu yang kurang baik kepada individu lain menjadi factor utamannya?kenapa kita tidak berinteraksi kepada individu tersebut?dan Fromm percaya bahwa pemuasan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan orang-orang lain ini sangat penting untuk kesehatan psikologis dan Fromm menyebut bahwa kepribadian yang sehat adalah kepribadian yang “Orientasi Produktif”,yaitu sikap umum/segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan,respons-respon intelektual,emosional,dan sensoris terhadap orang-orang,benda-benda dan peristiwa di dunia dan juga terhadap dirinya sendiri.


Dari beberapa tokoh mengenai kepribadian kita bisa menyimpulkan bahwa tokoh-tokoh tersebut sama-sama menjelaskan tentang kepribadian dan termasuk Mazhab Humanistik.Dimana setiap individu memiliki keunikan terhadap dirinya sendiri,budaya dsb,dan ini bias kita korelasikan dengan tipe-tipe manusia manusia menurut Spranger,yang mengkatagorikan pada golongan “Manusia estetis/manusia yang menikmati keindahan”,yaitu manusia yang menghayati kehidupan seakan-akan tidak sebagai pemain,tetapi sebagai penonton,dan juga manusia estetis itu kecendrungan ke arah individualistis,menghubungkan keindahan derajat manusia secara sederhana.Disini bias kita lihat perbedaan yang dimiliki dari beberapa tokoh di atas,contoh nya Maslow dan Rogers,Rogers mengambil kesimpulan bahwa ini di susun oleh persepsi individu tersebut.Rogers juga berpendapat bahwa ketika diri depandang bebas dari ancaman serangan,maka diri mungkin akan menjawab persepsi yang bertolak dan mengintegrasikannya.


Refrensi

HELEN GRAHAM,Psikologi Humanistik,Dalam Konteks Sosial,Budya dan Sejarah

DUANE SCHULTZ,Psikologi Pertumbuhan,Model-Model Kepribadian Sehat

Drs.Sumadi Suryabrata,BA.,M.a.,Ed.S.,Ph.D,,Psikologi Kepribadian

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS