ardiazcnbsh

Sudah kita ketahui sebelumnya,bahwa Rokok itu tidak ada manfaatnya.Penelitian pun sudah mengumumkan bahwa di dalam rokok itu terdapat berbagai amcam racun yang dapat merusak tubuh si perokok tersebut.Selain berbahaya bagi tubuh kita,seperti paru-paru,jantung dan alat reproduksi kita,rokok pun dapat membuat seseorang menjadi pelupa.Ketika seorang menghisap rokok,orang akan membawa tar,karbondioksida dan nikotin ke dalam tubuhnya.Nikotin membuat pembuluh darah semakin menyempit dan menyebabkan aliran darah ke tubuh dan otak menjadii lambat dan akhirnya orang menjadi cepat lupa(pelupa).Otak adalah motor penggerak dari seluruh organ tubuh kita,ibaratnya komputer,bila tidak ada CPU maka komputer itu tidak akan aktif.Sinyal dari otak memungkinkan anda untuk berpikir,berbicara,bergerak dan mengingat.Bila nikotin sudah masuk ke pembuluh darah kita,maka dapat menyebabkan kerusakan pada arteri-arteri tubuh kita yang bisa mempengaruhi semua fungsi otak,ibarat di komputernya itu adalah VIRUS.Dilansir Livestrony,Rabu(1/12/2010). Princetom University Healt Service,memperingatkan bahwa sebagian besar fungsi kognitif bisa terganggu karena merokok.Archives of Internal Medicine pada 2008 melaporkan bahwa merokok dikaitkan dengan kemungkinan penurunan memori.Bahkan orang yang terus-menurus merokok juga dapat meningkatkan resiko demintia atau kepikunan.Selain dapat membuat pikun,merokok dapat membuat seorang menjadi = 1.Rasa Rendah Diri,rasa rendah diri dan tidak percaya diri banyak sekali terjadi pada seorang perokok,dikarenakan mereka malu akan keadaan fisiknya,yaitu mulai dari gigi kekuningan(bahkan dapat membusuk),rambut cepat bota(di tengah-tengah kepala),nafas tidak sedap,dsb. 2=Pemarah,sebenarnya "pemarah"itu memang sudah ada di setiap individu,hanya saja tinggal ndividunya saja tinggal mengendalikannya.Seorang yang perokok cendrung dapat lebih emosi/pemarah.ini dikarenakan oragan-organ dalam tubuhnya sudah di racuni oleh racun-racun yang ada dalam rokok. 3=Rasa Sedih,sedih?rasa sedih itu tidak mungkim tidak beralasan,pasti ada alasannya.bagi seorang perokok berat mungkin rasa sedih kadang timbul saat mereka dijauhi teman-temannya,dikarenakan kelompok/lingkunagn seitar tidak menerimanya.Dikarenakan faktor-faktor fisik yang saya sebutkan di atas.


Teori dan Fakta seputar merokok : 1.Merokok adalah kebiasaan,bukan kebutuhan dasar. Ada orang yang sehat tanpa pernah merokok.Rokok bukan kebutuhan untuk hidup sehat. 2.Menyalakan rokok karena di rangsang pikiran,bukan karena nikotin. Setelah satu ajm tidak merokokmindividu yang terbiasa menyalakan rokok baru seriap 1 jam,tanpa terlalu sadar menyalakn rokok baru.dia bilang,tubunya sudah kekurangan nikotin,karena sudah satu jam tidak merokok.Padahal,kalu dia misalnya tertidur karena kecapaian selama 12 jam,dia tidak merasakan kekurangan nikotin.jadi merokok itu di rangsang oleh pikiran,bukan oleh kekurangan nikotin. 3.Merokok memuaskan psikologis. Ada orang yang sudah dua kali merokok kalu dia tidak "membutuhkan"rokok.Dan dengan memperhatikan bahwa ada saat saat orang jadi leboh sering merokok dan disaat lain jarang merokok,harus disimpulkan bahwa merokok lebih merupakan cara memuaskan kebutuhan psikologis dan bukan memuaskan kebutihan nikotin. 4.Tidak ada resep generik untuk menghentikan kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok bisa diubah.Tetapi cara yang efektif orang tertentu belum tentu efektif untuk orang lain.Tiap-tiap orang akan menemukan caranya sendiri,beberapa diantaranya ditemukan secara kebetulan.Yang paling penting mengubah kebiasaan membutuhkan TEKAD.




Di sini saya melihat seorang perokok(terutama pecandu berat)mereka di katagorikan pada status identitas Indentity Diffusion.kenapa?karena saya melihat bahwa si perokok itu hidupnya tidak memikirkan apa-apa selain dirinya.dia tidak memikirkan keadaan lingkungan di sekitarnya juga.dan biasanya kalau orang sudah kecanduan merokok,individu tersebut susah sekali berhenti.mungkin bisa,tapi membutuhkan terapi yang begitu lama(metode longitudinal). Jadi menurut saya,mereka itu masuk katagori status identitas "Identity Diffusion:-(krisis) -(komitmen)"