Tugas Sistem Informasi Psikologi Computer Based Information System (CBIS)
Tugas
Sistem Informasi Psikologi
Computer Base
Information System (CBIS)
Data
Base Sistem
Basis
data adalah suatu data base management system (DBMS) yang terdiri dari
sekumpulan data yang saling berhubungan dan suatu himpunan program yang
melakukan akses terhadap data tersebut. Tujuan dari DBMS yang paling utama
adalah “ Effisient dan Convenien”. Management data melibatkan
baik struktur informasi dan mekanisme dalam melakukan manipulasi terhadap
informasi. Data base ini memiliki konsep dasar, yaitu sistem berkas (bagaimana
menyimpan data dari file tertentu), sistem akses (mengambil informasi dari
suatu file), organisasi file (teknik untuk menggambarkan dan menyimpan file).
Ciri
ciri dalam Data Base :
1. Data
disimpan secara terintegrasi (integrated), yaitu data base merupakan kumpulan
dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi yang berbeda. Disusun dengan
cara menghilanglangkan bagian bagian yang rangkap (redudant).
2. Data
dipakai secara bersama sama, yaitu masing masing bagian dari database dapat
diakses oleh pemakai dalam waktu yang bersamaan, untuk aplikasi yang berbeda.
Pemakai Data Base
dibagi atas tiga klasifikasi, yaitu :
1. Database
administrator (DBA), yaitu orang/team yang bertugas mengelola sistem database
secara keseluruhan.
2. Programer,
yaitu orang team yang bertugas membuat program aplikasi yang mengakses data
base dengan bahasa programer.
3. End-user,
yaitu orang yang mengakses data base melalui terminal, dengan menggunakan
query-language atau program aplikasi yang dibuatkan oleh programer.
Tujuan dari Data Base
ini adalah :
1. Mencegah
data redudancy dan inconsistency
2. Mempermudah
dalam melakukan akses terhadap data
3. Mempertimbangkan
data isolation
4. Mencegah
concurent access anomaly
5. Mempertimbangkan
masalah keamanan data
6. Mempertimbangkan
masalah integritas
Sistem
Pengolahan Data
Sistem pengolahan data atau sistem accounting yaitu
memelihara atau mengurus record operasi perusahaan secara lengkap dan
menghasilkan dokumen yang menjelaskan operasi tersebut. Dokumen tersebut
digunakan oleh manajer dan non-manajer dalam perusahaan dan oleh semua elemen
lingkungan kecuali pesaing. Sistem dari sebagian besar organisasi atau
perusahaan modern terdiri atas kombinasi antara metode komputer, manual, dan
mesin keydriven. Tidak seperti halnya area aplikasi komputer utama, perusahaan
tidak mempunyai pilihan mengenai pengolahan data ini. Aplikasi perusahaan ini
harus dijalankan agar dapat memberikan dasar untuk mengontrol operasi
perusahaan oleh manajemen dan elemen yang ada dalam lingkungan. Pengolahan data
terdiri atas empat tugas dasar, yaitu pengumpulan data, pengubahan data,
penyimpanan data, dan pembuatan dokumen. Pengubahan data meliputi
pengklasifikasian, penyortiran, pengkalkulasian, dan perekapitulasian.
Menurut Buch dan Stater ada dua macam
metode pengolahan data yang penting :
1. System manual yaitu semua operasi dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat penting seperti pensil ,kertas dan lain-lain.
1. System manual yaitu semua operasi dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat penting seperti pensil ,kertas dan lain-lain.
2.
Electromechanical yaitu suatu gabungan dari orang dan mesin misalnya seorang
pegawai yang bekerja dengan menggunakan catat kolom (posting machine).
Peranan pemrosesan data dalam pemecahan
masalah pengolahan data memberikan sumbangan terhadap pemecahan masalah dengan
dua cara. Ia menghasilkan laporan standar yang merekapitulasi kondisi keuangan
perusahaan, dan ia memberikan database dari data internal yang digunakan oleh
subsistem CBIS (Computer Base Information System)
yang lain. Pengolahan data merupakan pondasi atau dasar untuk pembuatan system
pemecahan masalahyang lain, khususnya MIS dan DSS. Langkah pertama dalam
memberikan dukungan computer bagi manajer untuk memecahkan masalah adalah
dengan mengimplementasikan system pengolahan data dengan suara.
Sistem Informasi
Manajemen
Sistem
adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan kegiatan yang saling berkaitan
dan susunan prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah
kegitan utama organisasi/institusi. Jadi sistem informasi manajemen adalah
jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem
(terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi (yang bersifat intern dan
ekstern) kepada manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan. Tujuan
mempelajari sistem informasi manajemen memandang bahwa sistem dari informasi
amatlah berharga, oleh karena itu ahrus dikelola dengan baik. Seorang
wirausaha, staff manajemen, atau terlebih sebagai manajer harus dapat
menghargai dan mampu mengelola informasi bagi kemajuan perusahaan atau
usahanya.
Proses manajemen di
definisikan sebagai aktifitas-aktifitas :
- Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
- Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktifitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
- Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Beberapa fungsi dari sistem
informasi manajemen :
1. Meningkatkan
aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Memperbaiki
produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
3. Perusahaan
menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat
paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
4. Menetapkan
investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
5. Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
6. Bank menggunakan sistem informasi
untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan
transaksi yang terjadi.
7. Organisasi menggunakan sistem
informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
Sistem Penunjang Keputusan
Keputusan
menurut Simon, dalam bukunya terbitan Tahun 1977, simon menguraikan istilah
keputusan menjadi Keputusan terprogram dan Keputusan tak terprogram Keputusan
terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. pada suatu tingkat tertentu
dan prosedur telah di tetapkan untuk menanganinya sehingga ia dianggap suatu
denovo (yang baru) setiap kali terjadi. Keputusan tak terprogram yaitu
bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya tidak urut. Ia juga menjelaskan
bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung yang terangkai
secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu atau tak jelas, namun demikian konsep
keputusan terprogram dan tak terprogram sangatlah penting, karna masing masing memerlukan
teknik yang berbeda.
Kontribusi Simon
yang lain adalah penjelasan mengenai empat fase yang harus di jalani
oleh Manajer
dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah :
1.
Aktivitas intelegensi, yaitu mencari
kondisi dalam lingkungan yang memerlukan
pemecahan
2.
Aktivitas disain, yaitu menemukan, mengembangkan,
dan menganalisis kemungkinan
tindakan yang
akan dilakukan.
3.
Aktivitas pemilihan, yaitu
menentukan cara tindakan cara tertentu dari beberapa cara yang
sudah ada.
4.
Aktivitas peninjauan kembali, yaitu
memberikan penilaian terhadap pilihan yang telah
dilakukan.
Keputusan
menurut Mintzberg, Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan
manajerial, teori ini mengemukakan sepuluh peranan manajerial yang terbagi
dalam tiga kategori, yaitu interpersonal, informasional, desisional.
Peranan informasonal mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan menyebarkan informasi,
dan peranan desisional mengemukakan bahwa manajer menggunakan informasi dalam
pembuatan berbagai jenis keputusan.
Ada empat peranan desisional
menurut mintzberg :
1.
Pengusaha, ketika manajer berperan sebagai
pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan hal ini yang bersifat permanent
diabadikan sebagai organisasi.
2.
Orang yang menangani gangguan, ketika
menajer berperan sebagai orang yang menangani gangguan (disturbace handler),
maka ia akan memecahkan masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan
untuk merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman dari
pesaing, dan adanya peraturan pajak baru.
3.
Pengalokasi sumber, dengan peranan
sebagai pengalokasi sumber (resorcealocator), manajer diharapkan mampu
menentukan pembagian sumber organisasi kepada berbagai unit yang ada misalnya
pembuatan keputusan untuk menetapkan anggaran operasi tahunan.
4.
Negosiator, dalm peran sebagai
negosiator (negotiator), manajer mengatasi perselisihan yang muncul dalam
perusahaan dan perselisihan yang terjadi antara perusahaan dan lingkungannya.
Contohnya melakukan negosiasi kontrak baru dengan serikat pekerja.
DSS
(Decision Suport system), Pengembanag DSS berawal pada akhir tahun 1960-an
dengan adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian
waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer
tanpa harus melalui spesialis informasi. Timesharing membuka peluang baru dalam
penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony
Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya frofesor MIT, bersama-sama
menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management
Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan
aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott
Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan
tingkat manajemen dari Robert N. Anthony. Anthony menggunakan istilah Strategic
palnning, managemen control dan operational control (perencanaan
strategis, control manajemen, dan control manajemen). Enam jenis DSS, yaitu :
1.
Retrive
information element (memanggil eleman informasi)
2.
Analyze
entries fles (menganali semua file)
3.
Prepare
reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
4.
Estimate
decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
5.
Propose
decision (menawarkan keputusan )
6.
Make
decisions (membuat keputusan)
Ada tiga tujuan
dari DSS (Decision Suport system), yaitu :
1.
Membantu
manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi
terstruktur.
2.
Mendukung keputusan manajer, dan bukannya
mengubah atau mengganti
keputusan
tersebut.
3.
Meningkatkan efektivitas menajer dalam
pembuatan keputusan, dan bukannya
peningkatan
efisiensi.
Sumber
Read Users' Comments (0)